Kala aku dan Mas Dhito sedang berada di Tanah Suci, kabar lara itu datang
Kabar yang mengguncangkan batin kami
Dan di depan bangunan nan megah itu kami bersujud
memanjatkan doa tuk kepulihan orang tercinta kami
Keyakinan kami runtuh di tempat yang “katanya” semua permintaan dikabulkan
doa kami tertolak di depan bangunan hitam nan gagah itu
Haruskah kami tetap percaya dan berharap?
Ataukah kemarahan menutup hati kami hingga tak ada lagi rasa syukur
Temukan jawabannya di buku ...
Sebuah buku tentang perjalanan spiritualku dan Mas Dhito merangkai sebuah harapan dan doa. Berharap agar keajaiban datang di tengah banyaknya permohonan.
“Dalam perjalanan ibadah di tanah suci, tokoh Aku dan Dhito memohon keajaiban doa, tetapi jawaban doa itu tidak sesuai dengan apa yang mereka minta. Pada dasarnya tidak ada doa yang sia-sia, tetapi Allah telah menyiapkan keajaiban yang jauh lebih indah. Melalui novel Air Mata di Langit Makkah, pembaca dibuat paham apa itu arti tentang keikhlasan dan menerima takdir. Selamat atas karya terbarunya Bu Ayu, semoga selanjutnya akan ada lagi karya-karya yang luar biasa.”
Asma Nadia
– Penulis 108 buku dan produser film
5/5
“Masyaallah setiap alur cerita buku ini bisa membuat kita turut merasakan apa yang dialami oleh penulis, dan mengingatkan kita bahwa skenario Allah adalah yang terbaik. Semoga para pembaca bisa lebih banyak mengambil ibrah dari setiap pengalaman penulis untuk bisa direfleksikan.”
Diah Kusuma Dewi
Founder & CEO @Temankreativ, Pengusaha.
5/5
“Kisah yang ditulis dengan apik dan menghanyutkan. Di salah satu segmen, saya sempat menyeka air mata saat membacanya. Mengalami peristiwa menyedihkan tanpa bisa berbuat apa pun alias pasrah adalah hal berat bagi siapa pun. Menerima takdir yang berbeda di tempat yang konon seluruh doa dikabulkan itu butuh kematangan batin. Atau jangan-jangan Gusti Allah sedang memberi hadiah.”
Slamet Rianto
ASN, Blogger
5/5
“Momen yang dirindukan dan diidamkan semua umat muslim di seluruh dunia adalah berumrah. Namun, tak terbayangkan menjadi momen haru dan sedih di saat kita sedang beribadah. Buku yang menguatkan dan mengingatkan bahwa takdir Allah tak pernah salah, baik atau buruk. Air Mata di LangitMakkah, barakallah.”
Zee Zee Shahab
Seniman
5/5
“Membaca buku Air Mata di Langit Makkah membuat air mata saya menetes, serta membawa memori ketika saya berkesempatan melaksanakan ibadah umrah ke Baitullah. Di buku ini diceritakan bagaimana proses Allah memudahkan setiap doa hamba-Nya. Melalui versi terbaik Allah dan belum tentu bisa diterima akal manusia. Namun, keyakinan kita bahwa Allah Maha Segalanya insyaallah semua akan diijabah dengan versi terbaik Allah.”
Tantri Syalindri
Vokalis/Musisi
5/5
“Konon safar termasuk azab kecil, demikian pula perjalanan jauh ke tanah suci. Sebuah cerita tentang rangkaian ibadah umrah yang dibalut dengan syukur dan sabar yang banyak.”
Squ
@pengenjadibaik Komikus Pengen Jadi Baik
5/5
“Sungguh kisah yang menyentuh hati yang layak dinikmati siapa pun untuk mengisi relung kalbu akan inspirasi kehidupan. Baca buku ini, dan rasakan kebahagiaan hati yang juga saya rasakan.”
Dr. Surya Kresnanda
– Leadership Coach
– Co-Founder PT Tinta Langit
– Head Coach Ganesha Public Speaking
5/5
“Dari kisah Air Mata di Langit Makkah, saya rasa membuat pembaca ingin segera beribadah ke Tanah Suci. Kisah perjalanan suami istri dalam buku ini menceritakan tentang bagaimana mereka melewati ujian terberatnya dan meminta pertolongan kepada Allah. Bu Ayu menuliskan dengan penuh perasaan sehingga pembaca dapat merasakan kenikmatan berdoa di Tanah Suci.”